Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi cuaca dan
iklim di suatu wilayah antara lain suhu, tekanan udara, angin,
kelembapan udara, dan curah hujan.
a. Suhu Udara
Suhu atau temperatur udara merupakan kondisi
yang dirasakan di permukaan Bumi sebagai panas, sejuk atau dingin.
Sebagaimana Anda ketahui bahwa permukaan Bumi menerima panas dari
penyinaran Matahari berupa radiasi gelombang elektromagnetik. Radiasi sinar Matahari yang
dipancarkan ini tidak seluruhnya sampai ke permukaan Bumi. Hal ini
dikarenakan pada saat memasuki atmosfer, berkas sinar Matahari tersebut
mengalami pemantulan (refleksi), pembauran (scattering), dan penyerapan
(absorpsi) oleh material-material di atmosfer. Persentase jumlah peman
tulan dan pembauran sinar Matahari oleh partikel atmosfer ini dinamakan
albedo. Pada saat memasuki atmosfer, sekitar 7% energi sinar Matahari langsung
dibaurkan kembali ke angkasa, 15% diserap oleh partikel-partikel udara dan
debu atmosfer, 24% dipantulkan oleh awan, dan 3% diserap oleh
partikel-partikel awan. Jadi, persentase albedo sinar Matahari oleh
atmosfer adalah sekitar 49%, sedangkan yang sampai di permukaan Bumi hanya
51%. Energi Matahari yang sampai di permukaan Bumi ini kemudian
dipantulkan kembali sekitar 4%. Jadi, jumlah keseluruhan energi Matahari
yang diserap muka Bumi adalah sekitar 47%.
Pengaruh langsung yang dirasakan di Bumi sebagai
akibat radiasi Matahari adalah adanya perbedaan suhu udara di
berbagai tempat. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan
temperatur antara lain sebagai berikut.
1. Sudut datang sinar Matahari, adalah
sudut yang dibentuk oleh arah datangnya sinar Matahari dengan permukaan
bumi. Semakin tegak sudut datang sinar, semakin kuat
intensitas penyinaran Matahari dan semakin tinggi pula suhu udara
di daerah tersebut. Sebaliknya, semakin miring sudut datang
sinar, semakin lemah intensitas penyinarannya dan semakin rendah suhu
udaranya. Oleh karena itu pada tengah hari suhu udara kita rasakan sangat
panas terik, sedangkan pada pagi dan sore hari suhu udara kita rasakan
sejuk.
2. Lama waktu penyinaran, semakin lama
penyinaran Matahari semakin tinggi suhu udara di suatu tempat. Bagi
kawasan Indonesia yang beriklim tropis, di mana periode waktu siang dan
malam senantiasa relatif sama yaitu sekitar 12 jam, perbedaan suhu saat
musim panas dan dingin tidak terlalu mencolok. Akan tetapi di daerah-daerah
lintang sedang dan tinggi di mana perbedaan panjang waktu siang dan malam
pada periode musim panas dan dingin sangat mencolok, perbedaan suhu
udara antara kedua musim pun sangat tinggi.
Tabel 1. Lama Penyinaran Matahari Maksimal
Selama Musim Panas di Beberapa Garis Lintang
No.
|
Lintang
|
Waktu
Penyinaran Maksimal (Periode Siang)
|
1
|
0 °
|
12 jam
|
2
|
17
°
|
13
jam
|
3
|
41
°
|
15
jam
|
4
|
49
°
|
16
jam
|
5
|
63
°
|
20
jam
|
6
|
66½
°
|
24
jam
|
7
|
67½
°
|
1
Bulan
|
8
|
90°
(kutub)
|
6
Bulan
|
3. Ketinggian tempat, semakin tinggi
suatu daerah dari per mukaan laut, semakin rendah suhu udara.
Anda tentu masih ingat gejala gradien thermometrik, di mana rata-rata suhu udara akan mengalami penurunan sekitar 0,5 °C– 0,6 °C setiap tempat mengalami kenaikan 100 meter. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata suhu udara harian di daerah pantai kawasan tropis seperti Indonesia adalah sekitar 26°C. Dengan kedua data tersebut kita dapat memprediksi rata-rata suhu udara di suatu daerah dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
t°C = rata-rata suhu udara di tempat yang akan
kita hitung.
h = ketinggian tempat dari permukaan laut (dalam
meter).
4. Kondisi geografis wilayah. Bagi
daerah-daerah di Indonesia yang wilayahnya merupakan kepulauan yang
dikelilingi laut, perbedaan suhu udara (amplitudo suhu) harian tidak
begitu tinggi. Hal ini disebabkan oleh sifat fisika air (perairan)
yang lambat menerima (menyerap) panas, tetapi lambat pula
melepaskannya. Fenomena ini berbeda dengan wilayah-wilayah
yang lokasinya di tengah benua (daratan) yang jauh dari laut, seperti daerah
Asia Tengah (misalnya di Gurun Gobi dan Tibet), dan Gurun Sahara.
Perbedaan suhu udara antara siang dan malam sangat mencolok. Siang hari
suhu udara sangat tinggi, sedangkan pada malam hari sangat rendah bahkan
sampai di bawah 0 °C.
Untuk mengukur temperatur udara di suatu tempat
digunakan pesawat cuaca yang dinamakan thermometer atau thermograf.
Ada dua macam thermometer yang biasa digunakan untuk mengukur suhu
udara, yaitu thermometer maksimum dan thermometer minimum. Thermometer maksimum
terdiri atas tabung yang berisi air raksa (merkuri) karena cairan ini
sangat peka terhadap kenaikan suhu, sedangkan thermometer minimum
merupakan tabung gelas yang berisi alkohol yang sangat peka terhadap
penurunan suhu. Thermograf adalah jenis thermometer yang secara otomatis mengukur
sendiri dinamika perubahan suhu setiap waktu. Pada peta cuaca,
tempat-tempat yang memiliki suhu udara sama dihubungkan dengan garis
isotherm atau isothermal.
b. Tekanan Udara
Faktor kedua yang mempengaruhi dinamika cuaca
adalah tekanan udara, yaitu tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa
udara dalam satuan wilayah tertentu dari suatu tempat ke tempat
lainnya. Tekanan udara sangat dipengaruhi tingkat kepadatan atau
kerapatan (densitas) massa udara. Semakin tinggi kerapatan udara, semakin
tinggi pula tekanannya. Berbeda dengan ting kat kerapatan yang
berbanding lurus dengan tekanan udara, suhu di suatu wilayah berbanding
terbalik dengan tekanan udaranya. Semakin tinggi suhu udara, semakin
rendah tekanan udaranya. Hal ini dikarenakan suhu yang tinggi
menyebabkan udara di daerah itu memuai dan menjadi renggang.
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara
di suatu tempat dinamakan Barometer, yang menggunakan skala
milimeter air raksa (mm Hg), milibar (mb), atau atmosfer (atm).
Perbandingan ketiga skala tersebut adalah 1 atm = 760 mm Hg = 1013,25 mb.
Ada 3 macam barometer yang biasa kita temui di stasiun-stasiun
pengamat cuaca, yaitu sebagai berikut.
- Barometer Air Raksa, yang menggunakan skala milimeter air raksa.
- Barometer Aneroid, yang menggunakan skala milibar.
- Barograf, yaitu barometer otomatis yang mencatat sendiri tekanan udara setiap waktu pada kertas barogram dengan skala milibar.
great articles boss
ReplyDelete