Komponen Peta


Peta Indonesia Sumber : Google

Pada postingan kali ini , kita akan melanjutkan  materi kelas XII Semester 1 tentang Komponen atau unsur-unsur Peta. Peta yang baik adalah peta yang mempunyai informasi yang lengkap. Dalam pembuatan peta harus memerhatikan aspek mudah tidaknya dalam pembacaan, sehingga tidak menimbulkan salah tafsir bagi pembaca peta. 
Suatu peta dikatakan lengkap dan baik bila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :

A. JUDUL
Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Dengan adanya judul, maka pembaca akan mengetahui isi peta tersebut. Misal, peta iklim, peta curah hujan, peta persebaran objek wisata, dan sebagainya.

B.GARIS TEPI PETA
Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta.
Biasanya garis ini dibuat rangkap dua dan tebal.

C. GARIS ASTRONOMIS
Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.



D. ORIENTASI
Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.


E. SKALA
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda.
Adapun rumus mencari Skala Peta adalah Jarak Pada Peta / Jarak Di Lapangan/Sebenarnya.
Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
Skala angka. Misalnya 1 : 2.500.000. artinya setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya.
Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.
Skala verbal
. Yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.

F. LEGENDA
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.


G. S
IMBOL
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada di permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:
Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional
Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak
Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu


H. W
ARNA PETA
Warna peta digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri :
Hijau:  menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m dpl
Hijau muda :  muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200–400 m di atas permukaan laut.
Merah:  menunjukkan jalan kereta api/gunung aktif. Warna merah sering dijumpai di peta suatu provinsi. 
Kuning:  menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 500–1000 m di atas permukaan laut..
Cokelat muda : menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara 1000–1500 m di atas permukaan air laut.
 
Cokelat: menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan air laut. 
Biru keputihan : menunjukkan warna kenampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut dengan zona neritik. Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa.
Biru muda:  menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 200–2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum.
Biru tua :  menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m.

I. L
ETTERING
Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan lettering:
Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak warna hitam, contoh: Surakarta
Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring warna biru, contoh: Laut Jawa

J. I
NSET
Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. 


K. S
UMBER DAN TAHUN PEMBUATAN

Sumber data dan tahun pembuatan perlu dimasukkan dalam peta agar bisa diketahui dari mana asal datanya dan tahun pembuatannya 
Semoga bermanfaat bagi anda.  
                Sumber dan foto diambil dari Wikipedia , Google dan BSE Geografi kelas XII

0/Post a Comment/Comments

Ads1
Ads2