Pada bagian awal bab ini telah kita bahas bahwa
massa udara terdiri atas berbagai macam gas dengan kandungan yang
berbeda-beda. Salah satunya adalah uap air. Banyaknya uap air
yang terkandung dalam sejumlah massa udara dikenal dengan
kelembapan atau kelengasan udara. Untuk mengukur kelembapan
udara digunakan alat Higrometer atau Psycometer Asmann. Terdapat tiga macam
kelengasan udara, yaitu sebagai berikut.
1) Kelengasan absolut atau densitas uap air,
adalah angka yang menunjukkan perbandingan kandungan uap air dalam
setiap unit volume udara. Satuan yang biasa digunakan
untuk menyatakan kelengasan absolut adalah gram/m3 atau gram/ liter.
Sebagai contoh jika dalam 1 m3 udara terkandung uap air sebanyak 25 gram,
dikatakan kelengasan absolutnya adalah 25 gram/m .
2) Kelengasan spesifik, adalah Perbandingan
kandungan uap air dalam setiap satuan massa (satuan berat) udara. Satuan
yang biasa digunakan untuk menyatakan kelengasan spesifik adalah
gram/kg. Sebagai contoh jika dalam 1 kg udara terkandung uap air
sebanyak 100 gram, kelengasan spesifiknya adalah 100 gram/kg.
3) Kelengasan relatif atau Kelengasan
nisbi yang dinyatakan dalam persen. Lengas Nisbi (LN) adalah
perbandingan tekanan uap yang sebenarnya dengan tekanan maksimum pada
suhu yang sama.
Suatu perubahan lengas nisbi atmosfer dapat
disebabkan oleh dua faktor. Pertama, apabila permukaan ait itu terbuka,
RH (Relative Humidity-Kelembapan Relatif) dapat diperbesar
oleh penguapan. Proses ini berjalan lambat karena berdifusi
dengan udara. Kedua, melalui perubahan suhu udara. Gambar 9
menjelaskan kenaikan lengas nisbi sehubungan dengan kenaikan dan penurunan
suhu, serta kemampuan tampung uap yang luas, sedang, dan rendah
Untuk mengukur kelengasan relatif digunkan rumus
berikut.
Jika tingkat kelembapan relatif telah mencapai
100%, massa udara akan mencapai titik jenuh sehingga dapat terjadi
proses kondensasi (pengembunan), di mana uap air akan berubah
kembali menjadi titik-titik air di atmosfer. Kumpulan titik-titik air di
atmosfer disebut awan. Ada kalanya pada saat kelembapan udara
mencapai titik jenuh (100%), suhu udara sudah sangat rendah sampai
berada di bawah titik beku sehingga uap air tidak lagi mengalami
proses kondensasi. Uap air mengalami terjadi sublimasi di mana uap air berubah
menjadi bentuk kristal-kristal es.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !